top of page

 ABOUT 

250px-Seoul_Gangnam-gu.svg.png

      Gangnam (Gangnam, 강남; 江南) adalah salah satu kota di Korea Selatan. Gangnam (강남광역시; 江南廣域市 Pengucapan Korea: [kaŋnam]) secara harfiah berarti “Kota Metropolis Selatan dari Sungai (Han)”. Berdasarkan sensus tahun 2014, Kota Gangnam berpopulasi sekitar 527,641 jiwa. Gangnam adalah kota terkecil di Korea Selatan dengan luas 39.5 km2. Gangnam resmi menjadi kota metropolis Gangnam yang sebelumnya dikenal sebagai distrik bagian dari ibu kota istimewa Seoul.

         Pada 2004, rencana untuk penciptaan kota muncul setelah kegagalan mantan Presiden Roh Moo-hyun untuk memindahkan ibu kota negara dari Seoul ke wilayah Chungcheong, area Yeongi-Gongju dan wilayah Gongju-Nonsan sebagai kandidat dan pemekaran Seoul dengan Gangnam yang melepaskan diri sebagai kota metropolis independen sejajar dengan Busan, Incheon, dan kota metropolis lainnya.

      Rencana untuk kota telah mengakibatkan banyak perselisihan dalam Majelis Nasional. Sebuah faksi yang dipimpin oleh Presiden Lee Myung-bak saingan politik Rep. Park Geun-hye dalam Partai Nasional Grand, semua partai-partai oposisi dan mayoritas orang di wilayah Chungcheong menentang scrapping asli, berencana untuk pindah departemen pemerintah ke Sejong di Provinsi Chungcheong Selatan dan pemekaran Seoul dengan Gangnam yang memisahkan diri. Kota ini awalnya dimaksudkan untuk menjadi pusat kota bisnis, tetapi pengadilan tinggi memutuskan untuk menjadikannya ilegal. Pada Juli 2012, dengan banyak mufakat dan perdebatan, Gangnam akhirnya terpisah secara legal dari ibu kota Seoul.

      Area Gangnam Raya dan Gangnam sendiri secara luas dikenal karena kekayaannya sangat terkonsentrasi dan standar hidup yang tinggi yang telah dibandingkan dengan kota-kota seperti Beverly Hills dan California. Indikator yang paling signifikan adalah kawasan perumahan yang sangat mahal. Harga rata-rata rumah dan apartemen di Gangnam hampir dua kali lebih tinggi, kira-kira US$10,000 per m2, yang merupakan 3,5 kali rata-rata nasional. Adapun nilai tanah yang hanya 40 km2 tanah Gangnam bersaing dengan nilai tanah seluruh Kota Busan, kota terbesar kedua di Korea Selatan. Dikombinasikan dengan distrik Seocho dan Songpa milik Seoul, Area Gangnam Raya menjelaskan hampir 10% dari nilai tanah dari seluruh negeri.

      Gangnam tumbuh menjadi inti baru di semua bidang bisnis selama beberapa dekade terakhir. Banyak perusahaan lokal maupun internasional berbasis di Gangnam, salah satunya perusahaan KOSPI 200. Gangnam juga rumah bagi banyak perusahaan yang berhubungan dengan internet dan TI yang menyebabkan Gangnam sebagai kota dengan pergerakan informasi tercepat selain itu juga Gangnam merupakan salah satu kota terkuat penyumbang di sektor negara keuangan dan perbankan. Daerah pemukiman di Gangnam dikenal menjadi rumah bagi sejumlah besar pejabat terpilih dan selebriti.

         Perkembangan Ekonomi

      Sampai awal 1980-an Gangnam dan daerah sekitarnya tetap yang paling berkembang di Seoul, tetapi perkembangan luar biasa selama 30 tahun terakhir telah menerima sebuah reputasi sebagai salah satu daerah yang paling makmur, dinamis, dan berpengaruh baik di Seoul dan Korea Selatan secara keseluruhan sehingga memicu alasan dan desakan agar Gangnam memisahkan diri dengan Seoul.

      Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi Gangnam dan pemisahan diri dari Seoul diresmikan, Gangnam menjadi kota dengan tingkat kriminalitas paling tinggi yang sebelumnya dipegang oleh Seoul. Laporan bunuh diri, pembunuhan, dan tindak kejahatan lainnya terus meningkat sekiranya 2,5% per tahun sejak Gangnam memisahkan diri dari Seoul. Angka yang cukup besar dengan jiwa yang berada di sana. Atas dasar ini pula, Gangnam dirumorkan menjadi kota kriminal di luar predikatnya sebagai kota dengan ekonomi dan teknologi termaju di Korea Selatan.

Source:

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Administrative_divisions_of_South_Korea

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Seoul

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Gangnam_District

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Sejong_City

bottom of page